Newest Post
// Posted by :Emerita Mayang Destiana
// On :Kamis, 03 April 2014
Apakah yang dimaksud larutan penyangga? Salah satu sifat penting dari larutan penyangga (disebut juga larutan buffer) adalah dapat mempertahankan pH larutan.
Menurut
Teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung campuran asam lemah
dan garam yang anionnya senama dengan asam lemah tersebut akan membentuk
larutan penyangga. Contohnya, NH3COOH dan CH3COONa.
Demikian juga jika larutan mengandung campuran basa lemah dan garam
yang kationnya senama dengan basa lemah akan membentuk larutan
penyangga. Contohnya, NH4OH dan NH4Cl.
Berdasarkan
Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, larutan yang mengandung campuran dari
pasangan asam lemah dan basa konjugat atau basa lemah dan asam
konjugatnya akan membentuk larutan penyangga.
Contoh:

Tinjau contoh (b), sistem kesetimbangan asam lemah dan basa konjugatnya dapat berasal dari garam NaH2PO4 dan Na2HPO4. Jika kedua garam ini dicampurkan, akan terbentuk larutan penyangga.
Aplikasi Larutan Penyangga
Cairan darah dalam tubuh manusia
memiliki sifat penyangga karena mampu mengendalikan pH dalam darah.
Salah satu fungsi darah adalah membawa oksigen untuk disebarkan ke
seluruh sel. Fungsi ini bergantung pada pH darah.
Sel darah
merah, khususnya atau hemoglobin bekerja optimal sebagai pembawa oksigen
pada pH sekitar 7,4. Jika pH cairan darah berubah maka kerja hemoglobin
akan menurun, bahkan kemampuannya akan hilang jika pH cairan darah di
atas 10 atau di bawah 5.
Cairan darah mengandung asam lemah H2CO3 dan basa konjugatnya: HCO3– (dari garam NaHCO3 dan KHCO3). Kedua spesi ini bertanggung jawab dalam mempertahankan pH cairan darah agar sel darah merah bekerja secara optimal.
Jika
seseorang meminum sedikit asam atau basa, seperti air jeruk atau
minuman bersoda maka minuman tersebut akan terserap oleh darah.
Kemudian, cairan darah akan mempertahankan pH-nya dari gangguan asam
atau basa yang dimakan atau diminum seseorang.
Jika cairan darah
tidak memiliki sifat penyangga maka akan bersifat asam, yang tentunya
mengganggu kinerja darah. Akan tetapi, karena cairan darah memiliki
sifat penyangga, penambahan sedikit asam atau basa tidak mengubah pH
cairan darah sehingga kinerja darah tetap optimal.
Air laut juga
memiliki sifat penyangga yang berasal dari garam-garam dan udara yang
terlarut dalam air laut. Di dalam air laut terkandung garam-garam
natrium, kalium, magnesium, dan kalsium dengan anionanion seperti
klorida, sulfat, karbonat, dan fosfat.
Sifat penyangga air laut dapat berasal dari NaHCO3 dan gas CO2 dari udara yang terlarut. Di dalam air laut, gas CO2 terlarut dan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
Oleh
karena asam karbonat adalah asam lemah dan dalam air laut terkandung
garam natrium hidrogen karbonat maka kedua senyawa itu akan membentuk
larutan penyangga, melalui reaksi kesetimbangan:

Konsentrasi H2CO3 berasal dari gas CO2 terlarut dan konsentrasi HCO3– berasal
dari garam yang terkandung dalam air laut. Jika air hujan yang umumnya
besifat asam tercurah ke laut atau air dari sungai-sungai mengalir ke
laut dengan berbagai sifat asam dan basa maka sifat asam dan basa itu tidak akan mengubah pH air laut. Dengan kata lain, pH air laut relatif tetap.